JAWA BARAT (suarasiber.co.id) – Humas pemerintah mempunyai peran penting sebagai fasilitator untuk menerapkan perkembangan situasi dan aspirasi publik untuk di jadikan masukan bagi pimpinan instansi pemerintah dalam pengambilan putusan. Untuk itu humas pemerintah perlu dibekali dengan kemampuan dan ketrampilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.
Pekerjaan kehumasan itu sangat penting karena menjadi ujung tombak dalam menyuarakan program/kebijakan Kementerian Pertanian dan menyerap aspirasi publik secara bijaksana”, ungkap edi puspito pada acara FGD Mekanisme Kerja Fungsional Kehumasan yang dilaksanakan di Depok, Kamis (10/06/21).
Menurutnya pada era transformasi saat ini para transformer maupun fungsional pranata humas berlomba-lomba untuk dapat mengklaim setiap pekerjaan yang dilakukan menjadi “angka kredit”.
“Bagaimana mengklaim angka kredit, harapannya bisa mendapatkan pencerahan dengan FGD ini, agar lebih semangat bekerja dan tercatat sebagai angka kredit, sehingga lebih terdorong untuk meningkatkan standar kompetensinya. Ada 3 hal yang pelu diperhatikan bagi fungsional yaitu: pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap (attitude), apabila salah satu belum terpenuhi maka belum bisa dikatakan kompeten”, jelas Edi.
Pada kesempatan ini Marulli Nasrullah dari UIN Muhammadiyah mengatakan bahwa “semua pekerjaan yang kita lakukan dapat diklaim sebagai angka kredit fungsional pranata humas antara lain menyusun release, mempublikasikan di media sosial, dan melakukan analisis dan evaluasi terhadap konten berita”.
Untuk mempermudah dalam mengumpulkan angka kredit diharapkan adanya penyamaan pemahaman dan persepsi antara tim penilai dengan para pranata humas lingkup Kementan terhadap konversi bukti fisik pada butir-butir kegiatan pranata humas.
FGD dihadiri oleh perwakilan pranata humas eselon I lingkup Kementerian Pertanian dari semua jenjang jabatan (***)