Kemen PPPA: Orangtua Garda Terdepan Pengasuhan Untuk Meminimalisasi Kecemasan Pada Anak

Kemen PPPA: Orangtua Garda Terdepan Pengasuhan Untuk Meminimalisasi Kecemasan Pada Anak

JAKARTA (suarasiber.co.id) – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun dan belum menunjukkan tanda berakhir telah menempatkan anak-anak dalam situasi rentan dan mengancam upaya pemenuhan hak anak dan tumbuh kembang mereka. Suasana pandemi dan juga pembatasan fisik memicu buruknya kesehatan mental pada anak, seperti tingginya tingkat kecemasan yang bisa berpengaruh negatif bagi tumbuh kembang mereka.

‘’Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda selesai, terdapat berbagai tantangan yang perlu kita hadapi dalam mendorong terwujudnya pemenuhan hak anak. Di sini saya tegaskan bahwa keluarga sebagai garda terdepan dari pengasuhan anak. Peran orang tua sebagai pengasuh pertama dan utama tentunya sangat diperlukan dalam meminimalisasi kecemasan-kecemasan yang menimpa anak. Untuk dapat meningkatkan kualitas pengasuhan, utamanya di masa pandemi ini, optimalisasi pengasuhan berbasis hak anak sangatlah penting untuk dilakukan orang tua. Lewat pengasuhan berbasis hak anak, orang tua diharapkan dapat membangun kekuatan dan pemikiran yang jernih, memberikan kasih saying, dan rasa aman pada mereka, serta membangun komunikasi yang baik demi bisa memahami apa yang anak rasakan,’’ujar Menteri Bintang saat memberikan sambutan dalam Webinar Mengatasi Kecemasan Anak Akibat Covid-19 Dengan Mind Programming yang berlangsung secara virtual. Kamis, 22/07/2021.

Menteri Bintang menambahkan negara menyadari betul pentingnya kualitas pengasuhan bagi tumbuh kembang anak. Oleh karenanya dalam jangka waktu 2020-2024 ini, Presiden RI telah menginstruksikan lima (5) program prioritas terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dimana salah satu dari isu prioritas tersebut adalah peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak.

‘’Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) pada 2016 telah menginisiasi pembentukan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) yang sudah terbentuk di seluruh provinsi dan beberapa kabupaten/kota. Di masa-masa seperti ini, anak juga membutuhkan figur yang bisa menguatkan mereka untuk melewati situasi pandemi yang tidak menentu. Untuk memberi penguatan, orang tua harus lebih dulu menjadi kuat, memahami kebutuhan diri sendiri dan memenuhinya, baru menerapkan hal yang sama ke anak kita. Jika orangtua menemukan kesulitan dalam pengasuhan di masa sulit, dapat menghubungi PUSPAGA yang ada di daerah masing-masing,’’ tegas Menteri Bintang.

Praktisi Mind Programming, Dwi Sutarjantono sependapat dengan Menteri Bintang bahwa orangtua harus kuat terlebih dahulu, tidak panik, dan berpikiran positif sehingga saat berkomunikasi dengan anak, orangtua bisa menyalurkan energi positif.

‘’Memang banyak anak yang cemas saat pandemi ini sehingga orangtua jangan menambah kecemasan pada anak. Orangtua bisa mengajari anak menghadapi kecemasan, mengucapkan kata-kata positif dan realistis, memahami perasaan anak, menyeleksi tontonan di media yang berguna bagi anak. Orangtua bisa menanamkan kepada anak bahwa diri (anak) adalah penyembuh terhebat untuk dirinya sendiri, bukan obat,’’ungkap Dwi.

Webinar Mengatasi Kecemasan Anak Akibat Covid-19 diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kota Bandung dalam rangka Hari Anak Nasional 2021, bekerjasama dengan Hotel Horison sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan dunia usaha.

(BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK)

Mari Berbagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *