Kota Serang – (suarasiber.co.id)
Polda Banten menggelar pelatihan bagi personel mengenai cara penanggulangan kebakaran di gedung perkantoran yang ada di Kantor Polda Banten.
Pelatihan dilaksanakan di Taman I Love Polda Banten, Senin (30/8/2021) dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat.
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto melalui Kabidpropam Polda Banten Kombes Pol Nursyah Putra menyampaikan bahwa pelatihan pencegahan kebakaran di lingkungan Polda Banten bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana Serang Kota.
“Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang personel perwakilan Satker-Satker di lingkungan Polda Banten menghadirkan pemateri Rifai Jabatan Tehnisi pemadan kebakaran Serang Kota dan para personel sangat antusias mengikuti setiap materi dan praktek dari pemateri, “Kata Nursyah Putra.
Menurut Nursyah Putra, tujuan dari pelatihan itu untuk memberikan pemahaman mengenai penyebab terjadinya kebakaran, memberikan pengetahuan dasar tentang upaya pencegahan kebakaran serta memberikan pelatihan dalam mengoperasikan alat pemadam api ringan.
“Melalui upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan seluruh personel di lingkungan Kantor Polda Banten sehingga tindakan pencegahan kebakaran dapat dilakukan secara maksimal, kata Nursyah Putra.
Sementara itu Kabid Humas Polda Banten Akbp Shinto Silitonga menyampaikan di lingkungan Kantor Polda Banten terdapat beberapa gedung bertingkat dengan fasilitas pendukung yang cukup rawan terbakar.
“Kebakaran di gedung perkantoran biasanya terjadi karena tiga penyebab utama seperti konsleting listrik, kelalaian manusia, dan faktor alam,”kata Shinto Silitonga
Shinto Silitonga menjelaskan dengan adanya pelatihan ini Personel masing – masing satker di lingkungan Polda Banten mampu mengoprasionalkan peralatan alat pemadam api ringan (apar) yang keberadaannya di lingkungan Satker.
“Jika mengetahui ada kebakaran di ruangan kerja, siapapun yang mengetahui kejadian itu jangan panik dan langsung mengambil apar yang ada di masing-masing ruangan atau mengambil karung/handuk yang sudah dibasahi untuk memadamkan api.” Ujar Shinto Silitonga (red)