SERANG – (Suarasiber.co.id)
Setelah dua bulan terhenti dari segala aktivitasnya, sejumlah anggota Bikers Sadulur Sabatur (BSS) Kota Serang, kini terlihat “sumringah” dan bergairah lagi.
Pasalnya, sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah ini, dirasakan sudah mulai longgar.
Artinya kegiatan turing ini, didasarkan pada menurunnya angka pandemi virus covid-19 di Kota Serang/Kabupaten Serang, saat ini PPKM level 2 (zona kuning).
Sekretaris BSS, H. Rd. Wahyu mewakili Ketua BSS H. Lili Setiadi yang berhalangan hadir, mengatakan meski pandemi sudah mulai longgar, namun kita tetap akan patuh dan memenuhi kewajiban prokes yang diterapkan pemerintah. Artinya menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker harus dipatuhi oleh semua anggotanya.
Disebutkan, rombongannya itu akan melakukan wisata religi. Yakni ziarah ke makam Sultan Agung Tirtayasa, di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Rabu hari ini (15/9).
Selain ziarah, juga dijadualkan akan mengunjungi salah satu mesjid yang ada di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Yakni yang dikenal dengan sebutan Mesjid 1000 Pintu.
Acara turing ini merupakan kegiatan rutin bagi anggotanya, setelah sekian lama istirahat akibat pandemi. Padahal kami sudah punya program, minimal satu bulan sekali, ucap Wahyu.
Walikota Syafruddin, Pembina BSS
Selain turing, menurut Seksi Umum BSS, Mulyadi, untuk menjalin ukhuwah Islamiyyah diantara sesama anggota, BSS pun selalu mengadakan pengajian bulanan. Pengajian ini secara bergiliran di rumah anggota.
Sebut saja, Sabtu (11/9) pekan lalu, BSS menggelar pengajian di kediaman mantan Lurah Panggung Jati, Supriyadi di Kmp. Taktakan dan dihadiri oleh Walikota Serang, H. Syafruddin. “Allhamdulilah, Pak Wali siap menjadi salah satu unsur pengurus selaku Pembina BSS,” kata Mulyadi yang punya panggilan kerennya “Ki Brojol”.
Baik H. Rd. Wahyu mapun Mulyadi, diakui keduanya sampai saat ini kehadiran BSS di Kota Serang, telah mendapat sambutan hangat dari warga masyarakatnya. Terbukti karena anggota BSS sering mengadakan kegiatan “Jumat Berkah”. Yakni bagi-bagi kue/makanan untuk fakir miskin.
Menyinggung jumlah anggota BSS itu sendiri, katanya terdiri dari berbagai kalangan. “Ada yang masih dinas selaku PNS, ada juga mantan lurah, camat, pemborong, dan paling banyak para pensiunan,” ujarnya.
Disebutkan, kegiatan turing BSS hanyalah di seputaran Banten saja. “Namun kami pernah melakukan perjalanan paling jauh ke Geo-Park Ciletuh, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi,” tutup Ki Brojol.(**)