CINANGKA (suarasiber.co.id) – Kunjungan Bupati Serang, Hj Ratu Tatu Chasanah, SE.,S.Ak ke Desa Wisata Cikolelet Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, dalam rangka rencana kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno, Sabtu 2 Oktober 2021 di Desa Wisata Cikolelet. Selasa 28/9/2021
Desa Cikolelet berada di Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, salah satu di antara 2 (dua) di Provinsi Banten yang masuk 50 Desa Wisata Terbaik ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2021, yang telah melewati serangkaian penilaian dari 34 Provinsi di Indonesia, melalui beragam tahapan, mulai dari kurasi berdasarkan penilaian dewan kurator terhadap 7 (tujuh) kategori penilaian klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data melalui website jadesta.com (jejaring desa wisata), ujar Ginanjar Agustiar, HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Kabupaten Serang, yang turut mendampingi kunjungan Bupati Serang dalam rangka rencana kedatangan Menparketaf.
Cikolelet masuk ADWI 2021 memenuhi kitreria penilaian karena memiliki:
1. Tradisi Budaya “Pawai Budaya, Tradisi Budaya Ngagurah Dano, Tradisi Prahprahan, Ngayun/Marhabaan, Tradisi budaya bertutur/mamaca, Nukuh dan Ngiring Panganten dan Moro (Berburu binatang Hama tanaman”
2. Kesenian Tradisional
“Seni Calung, Kendang Pencak Silat, Seni Rudat, Rampak Qasidah, Kasidah dan Marawis”
3. Obyek Wisata Alam dan Buatan
“Kampung Ekraft/Ekonomi Kreatif (Kampung Kopi), Puncak Cibaja, Puncak Pilar, Air Terjun Curug Lawang, Air Terjun Curug Kembar, Jembatan Pelangi Ciraab dan Jalur/Track Sepeda gunung dan Motor trail”
4. Ekraft Dan Kuliner
“Produksi Susu Kambing Etawa, Budidaya Telur Puyuh,Budidaya Jamur Tiram, Pembuat Emping Melinjo,Produksi Kopi Lokal (Robusta Karuhun), Penyulingan Minyak Sereh, Pengrajin Relief Taman dan Pot, Makanan Emping Ceplis, Dendeng ikan Lele dan Limbat, makanan olahan berbahan Jamur Tiram” (sumber: Agil, HPI Kabupaten Serang)
Itu semua bisa terbentuk menjadi Desa Wisata, karena kerjasama Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan semua warga yang di pimpin oleh Ojat Darojat sebagai pengelola Desa Wisata Cilkolelet. tambah Agil, panggilan yg akrab Agus Ginanjar.
Selain itu, karena masih kondisi PPKM, Desa Cikolelet selalu menerapkan aturan Protokol Kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir, berharap kepada para pengunjung disiplin ikuti prokes. “Semoga Dengan hadirnya Desa Wisata Cikolelet, akan terjadi pertumbuhan ekonomi di sektor pariwista, yang selama ini terpuruk akibat pandemi”. pungkasnya. (TA)