CILEGON, (suarasiber.co.id) – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menilai bahwa program penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan salah satu langkah strategis untuk mengurangi tingkat pengangguran di Kota Cilegon. Hal itu disampaikan Helldy saat Sosialisasi Perlindungan dan Penempatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon di Aula Kecamatan Jombang, Kamis 22 Agustus 2024.
“Penempatan pekerja migran ini tentu sangat penting untuk mengurangi pengangguran di Kota Cilegon, mengingat terbatasnya kesempatan kerja di kota ini. Sebab, sebagian besar industri di Kota Cilegon itu industri padat modal yang memerlukan lebih sedikit tenaga kerja dibandingkan dengan industri padat karya,” kata Wali Kota Cilegon Helldy Agustian sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Kamis 22 Agustus 2024.
Dijelaskan Helldy, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan signifikan dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Cilegon dalam beberapa tahun terakhir. “Pada tahun 2020 tingkat pengangguran di Kota Cilegon mencapai 12,69 persen, menurun menjadi 10,13 persen pada tahun 2021, sebanyak 8,10 persen pada tahun 2022, dan 7,25 persen pada tahun 2023,” jelasnya.
Menurut Helldy, penurunan angka pengangguran tersebut mencerminkan kemajuan Kota Cilegon dalam mengatasi masalah pengangguran. “Alhamdulillah tingkat pengangguran di Kota Cilegon mengalami penurunan yang sebelumnya berada di posisi ke tujuh pada tahun 2022 menjadi peringkat ke empat pada tahun 2023 se-Provinsi Banten,” tuturnya.
Dalam hal ini, Helldy mengapresiasi peran Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam membuka peluang kerja di luar negeri untuk masyarakat Kota Cilegon. “Pada tahun 2022, ada 114 PMI dari Cilegon yang ditempatkan kerja di luar negeri sedangkan pada tahun 2023 sebanyak 101 orang. Kita harus memanfaatkan peluang ini dengan semaksimal mungkin tentunya dengan mempersiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan,” ungkapnya.
Helldy menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan terus mendukung program penempatan tenaga kerja ke luar negeri melalui berbagai skema seperti Government-to-Government (G to G), Private-to-Private (P to P) serta perseorangan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung visi kami untuk mewujudkan Cilegon yang baru, modern, dan bermartabat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Cilegon Hidayatullah mengatakan bahwa Pekerja Migran Indonesia merupakan pahlawan devisa dimana mereka memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara. “Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai peluang kerja di luar negeri yang aman, terlindungi, dan memiliki potensi penghasilan yang besar,” katanya.
Setelah sosialisasi, Hidayat mengaku, pihaknya akan melaksanakan tahapan lanjutan seperti pembekalan bahasa, pendaftaran seleksi, karantina, dan pemberangkatan bagi calon pekerja migran. “Hari ini kita baru pada tahap sosialisasi, tetapi selanjutnya akan ada pelatihan dan persiapan lainnya untuk memastikan mereka siap bekerja di luar negeri,” akunya. (*)