Berbasis Masyarakat, Dinsos Kota Tangerang Perkuat Keberadaan Wahana Kesejahteraan Sosial

Berbasis Masyarakat, Dinsos Kota Tangerang Perkuat Keberadaan Wahana Kesejahteraan Sosial

KOTA TANGERANG, (suarasiber.co.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Sosial (Dinsos) melaksanakan pembinaan kepada 10 Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) di Kota Tangerang, sebagai perangkat pelayanan sosial di akar rumput, Rabu (11/9/24). 

Diketahui, saat ini sudah ada 15 WKSBM di Kota Tangerang. Yakni, sistem kerja sama antarkeperangkatan pelayanan sosial di akar rumput yang terdiri atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya sesuai dengan Permensos Nomor 8 Tahun 2012. 

Kepala Dinsos Kota Tangerang Mulyani menuturkan, WKSBM adalah salah satu bentuk kearifan lokal dalam kepedulian sesama atau pelayanan sosial. WKSBM merupakan salah satu upaya dalam membantu masyarakat yang kurang beruntung atau sering di sebut Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). 

“Kali ini, Tim Dinsos Kota Tangerang menyambangi 10 WKSBM di Kota Tangerang, melakukan komunikasi, pembinaan dan evaluasi atas keberadaan dan keaktifan WKSBM tersebut. Sehingga, WKSBM di Kota Tangerang bisa lebih hidup dan keberadaannya dapat lebih dirasakan,” kata Mulyani. 

Lanjutnya, tujuan adanya WKSBM ialah menguatkan jaringan kerja sama, menumbuhkan atau meningkatkan peran masyarakat dan dapat tercegah dan tertanganinya masalah sosial, serta terdayagunakannya potensi dan sumber secara melembaga dan berkelanjutan. 

Dengan itu, kata Mulyani, dalam pembinaan ini, Dinsos Kota Tangerang membangun kesepakatan dan membuat program kegiatan bersama, melakukan pemutahiran data Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang dapat diakses. 

“Selain itu, melakukan kajian atau pendalaman sebelum menentukan prioritas dan melaksanakan program atau kegiatan sebagai tindak lanjut,” katanya. 

“Semoga dengan WKSBM yang terus dibina selanjutnya dapat terus menyelesaikan berbagai masalah sosial yang tumbuh di lingkungan masyarakat, mengembangkan nilai gotong royong, kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan menghargai perbedaan di lingkungannya masing-masing,” tutup Mulyani. (*)

Mari Berbagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *