Langit Bangkonol Meriah: Turnamen Layang-Layang Totomo Semarakkan HUT TNI ke-80 dan Eratkan Silaturahmi Warga

Langit Bangkonol Meriah: Turnamen Layang-Layang Totomo Semarakkan HUT TNI ke-80 dan Eratkan Silaturahmi Warga

PANDEGLANG, (suarasiber.co.id) – Langit Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, tampak berwarna-warni pada Jumat (10/10/2025). Ratusan layangan Totomo atau Bulan Sabit menghiasi angkasa dalam gelaran Open Turnamen Layang-Layang Totomo 2025, yang digelar di Komplek Perumahan Griya Indah Sabi.

Kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Desa Bangkonol ini berlangsung meriah sebagai bagian dari peringatan HUT TNI ke-80, sekaligus menjadi ajang mempererat tali silaturahmi, kebersamaan, dan menumbuhkan kreativitas warga.

Puluhan peserta dari berbagai desa di Kecamatan Koroncong dan sekitarnya ikut ambil bagian dalam lomba. Para juri menilai bukan hanya tinggi terbang dan ketahanan layangan, tetapi juga desain, arah angin, serta teknik kendali peserta yang menjadi daya tarik tersendiri.

Kepala Desa Bangkonol, Ade Sopyandi, mengatakan bahwa turnamen ini bukan sekadar perlombaan, melainkan juga wadah kebersamaan antarwarga dan sarana positif bagi generasi muda.

“Selain menghibur, kegiatan ini menumbuhkan semangat sportivitas dan memperkuat persaudaraan warga. Kami ingin terus menjaga semangat gotong royong melalui kegiatan yang sederhana namun bermakna seperti ini,” ujarnya di sela acara.

Untuk memeriahkan lomba, panitia menyiapkan hadiah utama berupa kambing hidup Plus Piala bagi Juara 1, uang tunai Rp700.000 untuk Juara 2 Plus Piala, dan Rp500.000 plus piala untuk Juara 3.

“Kami ingin hadiah ini berkesan dan bermanfaat bagi para pemenang, bukan sekadar simbol kemenangan,” tambah Ade.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Babinsa Desa Bangkonol, Kopka A. Rifai, menuturkan bahwa kegiatan ini akan dijadikan agenda tahunan desa karena antusiasme masyarakat terus meningkat setiap tahunnya.

“Kami berharap event ini menjadi daya tarik tersendiri sekaligus identitas Desa Bangkonol sebagai desa yang aktif, kreatif, dan guyub,” ungkapnya.

Salah satu peserta, Vitong (28) dari Desa Balapunah, mengaku senang bisa ikut serta dalam turnamen tersebut.

“Jarang ada lomba layangan sebesar ini di tingkat desa. Selain seru, saya dapat banyak teman baru,” katanya.

Kemeriahan semakin lengkap dengan hadirnya bazar kuliner dan produk UMKM lokal di sekitar lokasi acara. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan itu menjadi bukti bahwa kegiatan tradisional seperti ini masih mampu menyatukan warga sekaligus mengangkat potensi lokal desa.

(Azhari)

Mari Berbagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *